Jumat, 06 Januari 2012

Macro Tricks

Macro adalah ilmu fotografi yg sangat gue sukai, karena kita dapat melihat tingkah laku serangga-serangga  kecil, warna-warninya tumbuhan yang cerah serta corak-coraknya, menimbulkan rasa yg menggambarkan betapa besar karya Tuhan. Gue senang mengambil foto-foto macro ini, kamera yang aku gunakan saat ini adalah Canon 550D, dengan lensa standart 18-55MM jarak macro 0.25, gue menggunakan lensa ini agar dapat mengukur kemampuan saya dalam fotografi.
Memang ada beberapa cara lain untuk membuat objek menjadi besar, dengan lensa terbalik, tapi mencari fokusnya akan cukup sulit, apalagi kalau pencahayaan kurang.
Yang terpenting untuk memotret ini adalah kepekaan mata anda, karena serangga-serangga itu kecil ada malah yang kasat mata, tapi setelah difoto akan terlihat bahwa ada serangga kecil itu didaunan.
Mata kita harus peka akan gerakan-gerakan, dan juga bisa membedakan mana tiupan angin dan mana gerakan kecil serangga, dan mereka pun lebih peka dari kita, jadi harus bisa memposisikan diri kita agar tidak membuat mereka merasa terganggu.
Ada beberapa cara saat mengambil photo mereka saat masih pagi, dimana mereka masih kurang peka karena kurang cahaya, tapi itu pun sulit kalau kita tidak menggunakan flash, karena dibutuhkan kestabilan tangan jika tidak menggunakan tripod, karena gambar akan menjadi blur (tidak fokus).
Aku sendiri lebih suka saat ada matahari, karena pencahayaan akan bagus, dan speednya akan terekam baik pada kamera, karena aku tidak menggunakan tripod serta tidak menggunakan flash (ini hanya karena bagiku lebih mudah bergerak dengan menggunakan kamera dan lensa saja). Untuk yang lebih menguasai flash, hasilnya akan lebih bagus, tapi karena aku ribet membawanya, maka aku lebih mengandalkan pencahayaan matahari.
Ini sharing dalam memotret macro photography dan silahkan juga ditambahkan bagi yang senang memotret.
1. Sabar dan fokus, karena ukuran mereka yg kecil, kita perlu lebih sabar dan mengamati di celah-celah dedaunan dan ranting-ranting, atau pun rumput-rumput.
2. Pahami fungsi-funsi kamera kita, karena tanpa mengerti fungsi pengaturannya maka walaupun ada serangga yang bagus, tapi saat mau memotretnya kita tidak mengerti pengaturan waktu dan pencahayaan dan aperture maka photo yang dihasilkan akan tidak bagus atau malah tidak jadi. Kamera dan fotografer adalah satu kesatuan, fotografer memang lebih berperan, karena dialah yang akan menjadi motor, tapi tanpa kamera memadai maka akan susah juga walau ia seorang photographer handal. Misalnya tanpa lensa macro maka akan sulit bagi dia untuk memotret macro. Untuk penguasaan kamera, baca-baca buku manual-nya dan juga bisa baca-baca buku-buku tentang fotografi.
3. Terus mengamati dan mengatur komposisi tanaman tersebut, cari sudut sudut yang bisa membuat photo yang dihasilkan menjadi lebih bagus, malah kalau bisa belum pernah didapat oleh photographer lain. Hal ini bisa dilakukan dengan tetap sabar dan mengamati, jangan terburu-buru, jangan takut kalau serangga itu terbang, atau pindah, anggap saja itu bukan waktunya dan tetap tunggu lagi sampai dapat moment yang bagus.
4. Untuk memotret serangga yang terbang, atur kecepatan di kamera anda, kalau tidak mau susah, gunakan auto mode, set ke mode speed, ini sudah cukup untuk bisa mengambil mereka, tapi perlu kecepatan mata dan koordinasi dengan jari anda untuk memotret moment yang tepat, dan ini memang akan menjadi suatu tantangan, tapi itu akan menyenangkan. Juga bisa gunakan ‘continues shoot mode’ ini tergantung berapa cepat kamera anda memotret dalam satu detik, bagiku aku lebih suka gunakan normal mode dan menangkap moment dengan mata dan feeling.
5. Jangan lelah untuk mencoba, terus menerus lakukan, saat ini tidak dapat, besok masih bisa, orang lain bisa dengan kamera dan lensa sama, kita pun jika mempunyai kamera sama dan lensa sama pasti bisa, kuncinya berani mencoba dan tidak mudah menyerah
6. Belajar dari foto-foto yang dihasilkan sendiri, lihat mengapa photo itu kurang bagus, dan mencoba di kesempatan lain untuk memperbaikinya, serta belajar dari foto-foto orang lain, coba pahami sudut pandangnya dan buat lebih baik, lebih unik sehingga karya kita mempunyai ciri khas tersendiri.
Contoh Foto-foto macro;
Photobucket
speed: 1/80
f        : 7.3
iso     : 400
Photobucket
speed: 1/50
f        : 6.4
iso  : 400

Tidak ada komentar:

Posting Komentar